Bab 153

"Huuueekkk........ Hueekkkk........" Adam muntah-muntah merasa merasa jijik pada banci tersebut.

Belum lagi sentuhan tangan pada lengannya membuat Adam jijik pada dirinya sendiri.

"Mas, mau pulang atau mau ikut Kinan belanja?"

Adam menatap Kinanti dengan kesal, banyak sekali pria yang menatap istrinya.

"Itu sayurnya segar sekali," Kinanti melihat banyak sayuran dan mulai memilihnya, "Harganya berapa Bu?"

"Wah, Masnya tampan sekali. Gratis Mbak ambil aja!" Penjual tersebut terus menatap Adam tanpa jeda.

"Kalau begini caranya Kinan tidak harus keluar uang setiap berbelanja, lagian juga Mas nggak ngasih uang sih," gerutu Kinanti.

Segera Adam mengambil dompetnya, memberikan semua uang si dompetnya pada Kinanti.

"Dari tadi kek," Kinanti tersenyum bahagia, wanita mana yang di beri uang oleh suaminya tak bahagia.

Ada?

Kalau yang bilang bahagia juga munafik!

"Mbak nggak usah pakai uang, ambil aja gratis. Saya cuman mau peluk Masnya!"

Dengan bobot besarnya wanita tersebut meloncati sayuranny
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo