Bab 155

Baru saja Bayu keluar dari kamar mandi, handuk masih melingkar di pinggang nya. Tapi, matanya sudah melihat pemandangan yang begitu indah.

Berulangkali tangannya mengucek matanya, ini begitu nyata dan masih betah berlama-lama untuk memandang Serena di hadapannya.

Sial.

Dari ujung kaki naik ke atas, hingga dada yang setengah menyembul keluar membuat jantung Bayu berdegup kencang.

Jangan lupa dengan lingerie berwarna hitam yang melekat di tubuh Serena. Tubuh sexy itu seakan menggoda dirinya untuk segera menyentuhnya.

Oh ini sangat menyiksa. Ada yang meronta-ronta ingin di bebaskan, handuk yang melilit di pinggangnya pun tak mampu menegakkan tiang yang mulai mengeras.

"Aku udah nungguin kamu dari tadi," bisik Serena di telinga Bayu dengan merdunya.

Ah. Sejenak Bayu memejamkan matanya meresapi bertapa nikmatnya sentuhan tangan Serena pada dadanya langsung tanpa mengenakan sehelai benang pun.

Bayu pun kembali membuka matanya, menatap Serena yang kini melingkarkan tangannya pada tengkuknya
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo