Bab 161

"Zidan," Mala menghentikan langkah kaki Zidan saat melewati Mala yang sedang duduk di sofa.

Merasa namanya di panggil Zidan pun berbalik dan menatap Mala.

"Renata di mana?" Mala bahagia sekali yakin jika rencananya berhasil.

Hanya saja pagi ini belum terlihat batang hidung menantunya tersebut, padahal hari sudah terang bahkan belum sarapan.

"Di kamar Ma, masih tidur."

"Kalau gitu kamu bawa saja sarapannya ke kamar, takutnya nanti dia masuk angin," tanpa mendengar jawaban dari Zidan, Mala bergegas menuju dapur, menata beberapa potong roti dan buah di atas nampan. Tak lupa pula segelas susu hangat, "bawa ke kamar, Mama tidak mau ada penolakan!"

Sebenarnya sedang tak ingin melakukan apa-apa, tapi baiklah agar tak membuat Mala banyak bertanya.

"Zidan, jangan lupa Mama pesan cucu!" Mala tersenyum seraya melambaikan tangannya.

"Menatu Mama itu mandul!"

Zidan pun membawanya menuju kamar, tak ingin berdebat dengan masalah tersebut.

Melihat mata Renata masih terlelap membuat Zidan menyiram se
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo