Bab 154

Setelah siang berlalu maka malam pun menjelma.

Artinya ini adalah waktunya untuk beristirahat, begitu juga dengan Serena.

Dirinya tak di ijinkan menginap di kediaman Kinanti, setelah kejadian warga memergokinya bersama Bayu beberapa hari yang lalu.

Sumpah serapah terus keluar dari mulut Serena, kebebasan yang hakiki kini tinggal kenangan. Mala benar-benar bersikap keras padanya tanpa ampun.

Sialnya lagi sepeda motornya mogok, padahal waktu tempuh menuju rumah masih memerlukan waktu sekitar 30 Menit.

"Sejak bertemu dia aku memang selalu sial," berulang kali Serena menendang ban sepeda motor matic nya.

Jika saja menginap di rumah Kinanti, saat ini dirinya sudah bobo cantik ala-ala putri Cinderella.

Lupakan soal bobo cantik, kini matanya kembali menatap motor matic nya dan harus berpikir siapa akanmenolongnya.

Awalnya memilih menggunakan sepeda motor dari pada mobil, alasan utama adalah macetnya Jakarta.

Tapi, siapa sangka ternyata ada cara sama membuatnya kesal bukan kepalang.

"Bukannya
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo