Bab 378. Semoga Bukan Selmate
Aku bernapas lega. Akhirnya bisa memberangkatkan Mas Suma setelah sekian drama terlewati. Desi, sekretaris saja sudah berkali-kali mengingatkan lewat ponselku, karena suamiku justru asyik berbincang dengan Amelia.“Oke, kita lanjutkan nanti sepulang Papi, ya!” seru Mas Suma setelah sekian kali aku ingatkan.“Kalian bicara apa, Kak Amel. Kok kelihatan asyik sekali. Sampai-sampai tobe continued, disambung nanti malam?” tanyaku penasaran setelah mengantar Mas Suma ke depan.“Biasa, Ma. Bisnis. Ya karena minuman gingseng merah itu. Tahu kan, kalau sudah ngomongin tentang bisnis, Papi tidak ada titiknya,” jawab Amelia sambil tertawa.“Mumpung Kak Amel di rumah, ikut Mama ke galeri, yuk. Mama mau cek kerjaan.”“Maaf, Ma. Amel ada zoom meeting satu jam lagi. Tidak apa-apa, ya. Kalau Amel tidak ikutan.”“Tidak apa-apa. Kalau begitu Mama siap-siap sekarang,” ucapku kemudian kami beranjak ke kamar masing-masing.Zaman sekarang apa-apa dimudahkan.Dulu untuk telpon saja harus ke watel-warung tel
Leer más