Bab 371.  Kisah Mami

“Urip itu sawang sinawang, kalau melihat kehidupan orang lain kadang terlihat lebih enak. Padahal belum tentu demikian.” Ini ucapan yang dulu pernah dikatakan almarhum Bapak.

Masih lekat di ingatan, saat itu aku tidak diterima di perguruan tinggi negeri. Dan cukup berpuas diri di diploma tiga. Saat itu aku menyeletuk tentang teman se-kos yang anak orang berada. Dia fakultas ekonomi dan perusahaan orang tuanya siap untuk diteruskan. Saat itu dia main ke rumah di kampung.

“Enak temanku itu. Sudah menjadi calon sarjana, dan lulus nanti pun tidak kawatir tidak ada perkerjaan. Lha.. sudah ada perusahaan keluarga.”

“Belum tentu yang dilihat itu seenak kenyataannya, Nduk. Buktinya temanmu itu malah sering bantu kamu bikin tugas. Padahal beda fakultas. Iya, to?”

“Kok Bapak tahu?”

“Ya tahu, dong. Wong dia curhat sama Bapak.”

Memang temanku itu memilih fakultas ekonomi atas anjuran orang tua. Sebenarnya justru dia ingin mengambil jurusan design interior. Makanya dia sering nongkrong di kamar k
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo