Bab 375.  Gara-Gara Bacaan

Usaha yang dia lakukan membuatku merasa menjadi wanita yang dipentingkan. Sepanjang makan malam, dia memperlakukan aku dengan manis. Entah, dapat rumus dari mana sampai-sampai Mas Suma bertindak demikian.

Mulai sebelum makan, dia segera beranjak, memindah kursi duduknya mensejajari aku. Seperti di film-film, dia membuka kain napkin dan membantuku meletakkan di pangkuan. “Jangan sampai aku iri sama noda, yang menempel pada dirimu. Padahal itu kan harusnya aku. Apalagi sampai waiter deket-deket sama kamu.”

Nyaris aku tertawa mendengarkan gombalannya. Akan tetapi melihat raut wajahnya yang tidak menunjukkan bercanda, aku memilih menyajikan senyuman. Walaupun, yang ini terdengar kaku dan seperti hapalan.

Makanan yang tersaji menggugah selera. Piring-piring kecil berjajar dan masih mengepulkan asap, seakan menunjukkan dia yang terenak. Seperti atmosfer yang ditawarkan saat memasuki area ini, yang dihadapanku semuanya makanan Indonesia.

“Kamu pasti suka,” ucapnya sambil mengambil bakul na
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo