Bab 372. Hari yang Terlewat

“Ran, kamu kok tidak bilang kalau bulan ini Pebruari?”

Pagi-pagi, Mas Suma sudah mengajukan pertanyaan yang tidak jelas. Entah ini akal-akalannya saja karena berkelit dari pertanyaanku yang belum dijawab, atau memang ada yang penting.

Bukankan di kantor selalu ada jadwal dan di atas meja kerja tertera sekarang bulan apa. Kenapa baru sadar kalau sekarang bulan pebruari? Aku mengerutkan kening, memindahi ekspresinya dari cermin meja rias di depanku.

“Huuft! Amelia juga tidak mengingatkan. Seandainya Wisnu ada di sini, pasti ini tidak bakal terjadi.”

“Ada apa, Mas Suma? Ada hal penting?” tanyaku heran. Dalam pikiranku, mungkin dia ada rencana yang terlewatkan. Tapi apa? Bukankah biasanya Desi sekretaris selalu mengingatkan.

“Tanggal empat belas sudah lewat, Ran.”

“Mas Suma mau mengadakan apa?” tanyaku semakin heran. Kalau Wisnu atau Amelia meributkan hari valentine, masih dimaklumi. La ini Mas Suma, yang usianya sudah setengah abad.

Dia mendekat, berdiri di belakangku yang sedang duduk.
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo