Bab 460. Terpicu Kembali

Tidak biasanya Papa Bram seperti ini. Beberapa kali dia datang mengunjungiku di Denpasar dengan keadaan yang sama. Memang kadang aku mendapati Papa yang terlihat resah. Namun, jawabannya sama.

"Papa tidak apa-apa, Wisnu. Papa baik-baik saja. Mungkin karena capek dan sudah tidak sekuat dulu."

Sebenarnya aku tidak percaya, terlebih kebiasaan Pap merokok kambuh lagi. Berkali-kali aku ingatkan, tetapi dia menjawab iya dan melanjutkan aktifitasnya.

Dulu aku sangat bangga melihat Papa Bram. Tampilan maskulin dengan kulit agak gelap. Apalagi saat kami menghabiskan dengan memancing, dia juga menyelipkan rokok yang mengepul di sudut bibirnya. Keren.

Namun, jangan ditanya kalau ada Mama, Papa Bram akan segera membuangnya sebelum Mama mendapatinya.

Aku menilik kembali pesan yang dikirim Papa Bram.

[Wisnu. Bantu Papa sedikit] Pesan pertama yang diikuti pesan lainnya. Tercantum nominal yang tidak bisa dikatakan sedikit.

[Projek yang Papa tangani akan ada pembayaran diakhir bulan ini. Pasti Papa
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo