Bab 464.  Adu Kepintaran
Adu kepintaran jangan dengan wanita, apalagi menantang soal ketelitian.

Laki-laki tidak bakal akan menang. Walaupun menangpun, hanya karena kerelaan lawan dengan menunjukkan kepintaran pura-pura kalah.

“Jadi sebenarnya kemana saja, Kak Wisnu?” Tatapan menyelidik Mama membuatku begidik. Isi kepala yang biasanya encer, membeku seketika. Aku tidak tahu harus menjawab apa.

“Ran. Wisnu tadi ke bank,” sahut Papi Suma membuatku terbelalak. Duh! Kenapa Papi justru berkata jujur?

“Kenapa harus ke bank? Bukankah semua serba online?” tanya Mama tanpa mengalihkan padangan dariku.

Sekilas aku melihat Papi Kusuma berkedip memberi tanda. Namun tanda apa? Sekarang aku sudah tertangkap basah. Tinggal memberikan alasan yang mana, mengirim pinjaman untuk Papa Bram atau kepada teman yang anonim?

“Ya bagaimana tidak ke bank, Ran. Kalau untuk membuat ATM baru. Wisnu tadi malam bilang kalau ATMnya salah pin dan tertelan di mesin atm,” seru Papi membuatku lega seketika.

“Harusnya kamu mengatakan saja k
Astika Buana

Apapun yang terjadi, jangan lupa untuk berbahagia. . Semangat!

| 1
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo