Bab 467. Kesaktian Referensi

“Eh, Nak Wisnu. Ayo silakan masuk,” ucap Pak Santoso Lee menyambut kedatanganku. Dia yang sedang duduk santai di teras, yang membukakan pintu untukku. Aku melihatnya dari kisi-kisi pintu gerbang.

Benar-benar memunjukkan kekuatan referensi.

Referensi tidak hanya diperlukan saat melamar pekerjaan. Ternyata melamar jadi calon menantu pun ini dipentingkan. Kalau referensi kerja adalah rekomendasi atau rujukan yang diberikan oleh pihak yang mengetahui kualitas. Begitu juga sebagai calon menantu.

Entah apa yang dikatakan Papi Kusuma kepada Papinya Rima. Pastinya menunjukkan kalau aku layak menjadi pendamping Rima. Semoga saja ini bukan hanya karena nama besar Kusuma Adijaya.

Wajah yang di kali pertama pertemuan terlihat kaku, sekarang menyambutku dengan senyuman lebar. Tidak ada bekas senyuman sinis yang pernah menhujam diriku. Sesaat langkah ini ragu mengingat segala ucapan lelaki tua ini. Akan tetapi tepukan tangannya di lengan ini menunjukkan kerelaan seratus persen menerima kedatanganku
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo