Bab 462. Tidak Terima

Selalu begini. Setiap ada yang tidak diterima di otakku, dengan sendirinya pikiran ini bergulir. Semakin tidak menemukan jawabannya, semakin liar asumsi yang dilahirkan.

Aku melirik jam dinding kembali. Sudah lebih dari empat jam Wisnu pergi, tetapi tidak kunjung kembali. Amelia saja terpaksa pergi lagi, karena sudah tiba jadwal kuliah

"Kok belum pulang, ya? Amel kan mau kuliah. Kak Wisnu beli alat tulisnya ke Mars, Ma? ," ucapnya sambil tertawa

Dia sudah makan minum, bahkan membahas surat cinta, demi menunggu Wisnu, tapi yang dinanti tidak kunjung datang.

"Mungkin, Kak. Ke tokonya Elon Musk," sahutku menanggapi banyolannya.

"Ya udah, Ma. Amel ke kampus saja. Tapi nanti sore pulang dan tidur di rumah. See you, Mama," serunya sambil salim dan mencium pipiku.

Sekarang tertinggal aku yang berkutat dengan pikiran yang belum ada jawabannya. Biasanya, apapun tentang Wisnu aku mengetahuinya. Ini seperti ada yang disembunyikan. Apa ini ada hubungannya dengan Rima?

Hati ini was-was seket
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo