Bab 237. Mengingat

Laki-laki dengan rambut yang terlihat lebih panjang dari yang biasanya. Dia mengenakan kaos berkrah dan celana jeans. Tampilan yang memudarkan angka yang menunjukkan usia yang sebenarnya.

Dia menunjukkan senyuman dan melangkah menujuku. Tatapannya lekat tidak berpaling dari diri ini.

Segera, aku mengalihkan pandangan. Dan, tanganku kembali melanjutkan meraih cangkir dan menyesap Capucinno untuk mengurangi debar yang tadi sempat singgah.

“Ternyata dugaanku benar. Kamu pasti sudah datang,” ucap Mas Bram sesaat sebelum mendudukkan diri di seberangku.

Sekarang, hanya meja kecil yang membatasi jarak kami, meleluasakan dia untuk memindahi diri ini. Ingin rasanya, aku menancapkan garpu yang aku gunakan mencengkeram croisant ini kepadanya. Namun, itu hanya menunjukkan kalau aku terusik dengan kehadirannya, dan membuatnya berbangga.

“Baru saja tiba, kok. Wisnu juga baru berangkat ke kampus untuk persiapan acara besuk.”

“Aku tahu kebiasaan kamu. Semua masih terekam di sini,” ucapnya menunjukka
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo