Bab 231. Luruh

POV Dewi-Maminya Amelia

Hati ini semakin kesal saat mendengar percakapan setelahnya. Kecemburuan akan apa yang wanita ini dapatkan dari Kusuma. Pria yang dulu pernah aku harapkan perhatiannya yang tidak kunjung datang walaupun hanya sekadar untuk basa-basi saja.

“Mas Suma yang mengusulkan semua ini. Dia ingin memberi yang terbaik untuk kalian,” ucap Maharani sambil mengatur peletakan makanan di meja.

“Iya, Mami Dewi. Ini saja yang memilih masakannya Amel, lo. Tapi sebenarnya Mama pinter masak. Biasanya setiap ada tamu yang datang, yang masak Mama semua,” jelas Amelia dengan mata berbinar. Terlihat jelas bagaimana dia sangat mengagumi Maharani.

“Oya? Kamu masih sempat melakukan kesibukan di dapur? PAsti asistenmu banyak yang bantu di dapur.”

“Tidak Mami Dewi. Mama itu kalau di dapur, semua orang dilarang mendekat. Galaknya kumat.” Amelia tertawa menanggapi Maharani yang melotot sekaligus tersenyum padanya. “Kata Papi, karena di galleri sibuk lebih baik pesan di restoran. Soalnya, kalau
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo