Bab 511

"Huuueekkk," Diva malah muntah bertepatan dengan Nada yang keluar dari kamarnya.

Nada pun menghirup aroma tubuhnya, tetapi merasa baik-baik saja.

Tetapi, tetap saja Diva muntah-muntah dan membuat Nada merasa bingung.

"Kakak, Ipar. Apa aku sangat bau? Aku memang baru buang air, tapi udah cebok, pakai sabun lagi," kata Nada masih dengan bingungnya.

"Nggak tahu, kenapa. Dari pagi aku muntah terus, ini nggak karena kamu," jawab Diva.

Kemudian sesaat kemudian Diva pun kembali masuk ke dalam kamarnya, ingin menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Nada tentunya merasa kasihan, dengan cepat menyusul Diva, bahkan membantu menggosok punggung Diva dengan minyak angin.

"Aku panggil Ayah aja ya, buat meriksa keadaan kamu," kata Nada, sebab Nada tahu Ayahnya adalah seorang dokter hebat.

"Nggak usah, aku segan sama Ayah. Tari aja," kata Diva.

"Ya udah, tunggu dulu," Nada pun segera menuju kamar Mentari, ataupun kamar Kakak iparnya itu.

Dengan seperti biasanya, ugal-ugalan adalah sikap Nad
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo