Bab 232

Entah siapa yang dapat menyelesaikan masalah ini, Zidan benar-benar takut pernikahan Renata dan Ferdian terjadi.

Sejenak berpikir siapa yang dapat membantunya menyelesaikan masalah ini.

"Adam."

Segera Zidan melakukan mobilnya menuju Kediaman Adam, hanya dengan hitungan menit akhirnya Zidan memarkirkan mobilnya.

Ini memang gila dan terkesan aneh, namun apa yang bisa di katakan oleh nya.

Cinta tidak dapat di bohongi, memohon kesempatan kedua untuk tetap memiliki istrinya.

Bayang-bayang kehilangan Renata dan Mentari terus menghantuinya, seakan menjadi ancaman yang begitu mengerikan.

Saat ini, apapun akan dilakukan oleh Zidan demi bisa bersatu dengan Renata, sisa-sisa penyesalan membuatnya takut.

Biar saja di anggap tidak tahu malu, Renata jauh lebih berharga dari apapun juga.

"Ada apa?"

Adam keluar dari kamar setelah Fikri mengatakan Zidan menunggunya di ruang tamu.

Malam sudah larut tetapi Zidan masih bertandang ke rumah nya, sudah pasti ada hal yang penting.

Jika tidak, mungkin tidak
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo