Bab 237

"Kalau pun kamu menikah dengan Ferdian, itu akan menjadi kesalahan terbesar. Tidak ada wanita yang bisa memiliki dua suami," Zidan beralih menatap Ferdian, "kamu masih, mau menikahinya? Dia masih istri ku!" Papar Zidan.

"Istri?" Ajeng rasanya ingin mati berdiri saat ini juga, mendengar pernyataan Zidan sungguh sangat mengejutkan.

Di luar sana para tamu undangan sudah kasa kusuk, mempertanyakan kedua calon mempelai wanita maupun pria yang belum juga duduk di kursi tepat pernikahan akan di mulai.

Sedangkan waktu terus berlalu, membuat tamu, pun mulai merasa jenuh menunggu. Sehingga Ajeng memutuskan untuk menyusul Irma yang sebelumnya berpamitan untuk menjemput Renata sesaat.

Namun, sampai detik ini tidak juga tiba.

Memutuskan menuju kamar calon menantunya, Ajeng seketika kehilangan senyum bahagia saat mendengar satu kata.

Istri?

Entah memang itu benar adanya ataukah hanya telinganya yang sudah salah mendengar, mengingat usia sudah tidak lagi muda.

"Bukan Jeng," Irma kini mendadak panik,
Sigue leyendo en Buenovela
Escanea el código para descargar la APP

Capítulos relacionados

Último capítulo

Escanea el código para leer en la APP