Bab 242

Pagi harinya Zidan terbangun, pertama kalinya dirinya langsung melihat ke samping.

Ternyata Renata sudah tidak di sana, tampaknya sudah bangun lebih awal.

"Daddy," Mentari ikut terbangun setelah merasa ada pergerakan.

Zidan tersenyum dan mencium kening Mentari, pagi yang begitu membahagiakan melihat dua Mentari secara langsung bersinar.

Sinar Mentari putri kandungnya tidak kalah cerah dengan mentari yang bersinar di langit pagi ini.

"Daddy, gosok gigi dulu. Mau ngantor," Zidan bergegas turun menuju kamar mandi.

Sedangkan Mentari kembali merebahkan dirinya, hingga akhirnya Renata memasuki kamar berniat ingin membangunkan putrinya.

"Anak Mom, sudah bangun?" Renata pun naik ke atas ranjang dan memeluk Mentari.

"Mom, hari ini Tari, ke sekolah di antar Dad?"

Renata tidak tahu untuk itu, tetapi wajah Mentari terlihat begitu berharap. Entah apa yang harus Renata katakan pada putrinya itu.

"Mom?" Mentari menggerakkan lengan Renata hingga beberapa kali.

"Sama Mom juga bisa 'kan?" Tanya Renata
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo