"Kinanti?" Dari sisi lainnya terdengar suara seseorang menyebutkan namanya, Kinanti pun menghentikan langkah kakinya dan menoleh kearah suara.Kinanti tersenyum melihat wajah orang tersebut, tentu tidak asing lagi di matanya."Mas Ilham, apa kabar?" Sapa Kinanti dengan ramahnya.Masa lalu biarlah berlalu, mari menata masa depan yang jauh lebih baik.Ilham pun berjalan mendekati Kinanti, dan mengulurkan tangannya dan langsung dibalas oleh Kinanti."Aku baik Mas, kalau Mas?" "Aku juga baik," Iham beralih menatap dua anak kecil yang berdiri di samping Kinanti, "ini anak-anak kamu?""Iya," Kinanti tersenyum melihat kedua anaknya, "Fikri, Kenan, ayo salim sama Om Ilham," titah Kinanti, mengajarkan kedua anaknya untuk sopan pada orang tua.Kenan dan Fikri pun menurut, mencium punggung tangan Ilham."Sekarang, duluan ke mobil ya. Ada Pak supir yang menunggu.""Iya Bunda," seru keduanya dan langsung berlari menuju mobil sesuai dengan perintah Kinanti."Anak kamu udah besar ya?" Ilham bisa m
Leer más