"Permisi Dok," Zahra masuk ke ruangan Zidan dengan terburu-buru, bahkan dengan napas yang terengah-engah.Sekalipun tersadar apa yang dilakukannya tidaklah sopan, masuk tanpa ijin dari pemilik ruangan tentunya tidak baik."Maaf, saya langsung masuk, Tante Irma sudah sadar dan ingin bertemu dengan anda," kata Zahra dengan suara bergetar.Zidan merasa bersyukur karena artinya keadaan mertuanya lebih baik, akan tetapi untuk apa Irma ingin bertemu dengan dirinya."Iya, saya bangunkan istri saya dulu," jawab Zidan kemudahan Zahra pun keluar dari ruangan tersebut.Zidan melihat tidur Renata masih begitu lelap, ada rasa tidak tega untuk membangunkannya. Tetapi, ini juga kabar gembira yang harus di dengar istrinya."Renata, bangun," dengan perlahan dan hati-hati Zidan pun membangunkan Renata.Mata Renata pun perlahan terbuka, dan menatap Zidan.Bangkit dari tidurnya dan duduk di samping Zidan."Aku ketiduran ya," Renata tidak menyadarinya ternyata sudah terlelap dalam sekejap saja.Zidan meng
Leer más