Bab 278

Pakaian putih masih terpakai, selendang yang menutupi kepalanya pun masih ada. Renata duduk di sisi ranjang.

Ranjang milik mendiang sang Mama, sungguh rindu yang terberat adalah merindukan seseorang yang sudah tiada.

Di kamar ini, kamar yang cukup luas dengan desain modern.

Semua masih seperti dulu, semua letak barang-barangnya pun masih saja sama. Irma sendiri yang menatapnya.

Kenangan.

Semua tinggal kenangan, sisa-sisa bayangan pun kini menjadi sebuah penghibur dalam luka yang begitu dalam.

Bukan.

Bukan meratapi keadaan, hanya saja butuh waktu untuk berdamai dengan keadaan.

Mata Renata menatap bingkai foto yang terpajang pada dinding kamar, dimana ada dirinya, sang Kakak dan kedua orang tuanya.

Semua sudah terbungkai rapi dengan penuh kenangan suka mau pun duka.

"Kamu kuat," Kinanti duduk di samping Renata, menepuk pundak wanita yang kini dilanda kerapuhan.

Entahlah.

Renata bahkan tidak menyadari kehadiran Kinanti di sekitarnya.

"Terima kasih," Renata tersenyum, merasa bersyukur kar
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo