Bab 288

Hampir tengah malam Zahra pun terbangun, perutnya terasa lapar.

Wajar saja dari pagi tadi tidak ada sebutir nasi pun yang masuk ke dalam perutnya, sedangkan ada nyawa lain yang juga membutuhkan asupan nutrisi selain dirinya.

Kepala nya semakin terasa berat, sesaat kemudian mencoba untuk mendudukkan tubuhnya.

Memijat kepala yang terasa pusing.

"Makan dulu."

Tiba-tiba terdengar suara Ferdian, membuat Zahra kesal seketika.

Ternyata Ferdian sudah berdiri di dekat ranjang dan perlahan mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang.

"Ayo makan, kamu tidak kasihan pada anak kita?" Tanya Ferdian berharap Zahra bisa diluluhkan.

"Anak mu saja, aku tidak mau!" Ketus Zahra sambil terus memijat kepalanya.

Ferdian pun terdiam sambil berpikir bagaimana caranya agar Zahra mau menelan walaupun hanya sebutir nasi.

"Baiklah, kamu maunya apa?" Ferdian mencoba bertanya, mungkin setelah itu bisa membuat Zahra makan.

Zahra menatap Ferdian dengan tajam.

"Aku maunya cerai!" Ujar Zahra.

Ferdian terdiam sejenak dan meni
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo