Pagi ini Kinanti dan Renata duduk di kursi meja makan, menikmati nasi goreng yang baru saja di sajikan oleh Kinanti sendiri."Ren, kamu yakin mau tinggal di kontrakan aku?" Tanya Kinanti, mengingat Serena memiliki apartemen dan juga terlahir dari keluarga berada."Nggak papa, lah, penting sama kamu.""Ini gubuk reyot. Menurut kalian yang berada.""CK, omongan Renata di dengar. Reyot dari mana, dinding beton, cat bagus, lantai keramik, pakai AC. Reyot pala nya iya!""Makasih kamu ada buat aku."Keduanya berpelukan layaknya Teletubbies yang tengah berbahagia."Ren, cariin aku kerjaan dong."Tabungan Kinanti mulai menipis, kini ia harus berjuang untuk membesarkan anaknya.Sebenarnya tidak sulit untuk membiayai Fikri sebab Papa mantan mertuanya dengan senang hati membiayai Fikri tetapi, Kinanti bukan wanita lemah. Tak ingin merepotkan orang lain dan juga tak ingin di pandang rendah, di anggap memanfaatkan anaknya untuk mendapatkan uang."Ijazah aku di simpan Mulu, kasian bener. Aku cape
Ler mais