Bab 101

Setelah keluar dari ruangan direktur utama Kinanti terlihat biasa saja, awalnya memang cukup shock tapi tak lama kemudian kembali santai mengingat Adam hanyalah sebuah masa lalu.

Tidak ada kesedihan dan juga luka seperti dulu. Fikri adalah semangat baginya. Kini segalanya hanya untuk Fikri tak ada yang lain.

"Kinanti, tolong belikan aku kopi, di restoran depan rumah sakit," pinta Dokter Zidan.

"Iya, Dok. Sekalian saya mau makan siang, ijin ya, Dok."

"Iya, tapi, jangan lupa pesanan ku."

Kinanti segera meninggalkan Dokter Zidan di ruangannya, sedangkan ia segera menuju restoran yang terletak saling berhadapan di depan rumah sakit.

Tapi saat memesan kopi malah ada tangan yang menepuk pundaknya.

Kinanti segera berbalik dan menatap pria tersebut.

"Bayu!" Kinanti tersenyum melihat Bayu, setelah sekian lama tak bertemu akhirnya kini bertemu kembali.

"Apa kabar?" Tanya Bayu dengan seragam polisi yang masih melekat di tubuhnya.

"Baik."

Bayu menatap seragam perawat yang masih melekat ditubuh Ki
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo