Bab 104

"Adam, aku lapar sekali. Dengan sengaja nggak makan di rumah! Karena, ingin makan bersama, sampai di sini kamu ngajak aku pulang? Aku lapar, anak kamu lapar. Baru saja aku sampai," keluh Renata menatap Adam dengan rasa bingungnya.

"Ya, sudah. Kalau gitu kamu makan saja, aku sedang tidak berselera."

"Kamu sakit?" Renata memegang dahi Adam tetapi, tak terasa panas sama sekali, "ya udah, mungkin kamu butuh istirahat," Renata tak ingin banyak bertanya mengingat Adam memang sedang sibuk-sibuknya bekerja beberapa hati ini.

Keduanya berjalan dengan bergandengan, keluar dari ruangan Adam menyusuri lorong-lorong rumah sakit.

Tak ingin terus berdebat dengan suaminya, Renata memilih untuk pulang dan makan di rumah saja.

"Itu Kinanti, kan?"

Renata berhenti melangkah begitu juga dengan Adam.

Keduanya menatap Kinanti dan Dokter Zidan berjalan dari arah yang berlawanan.

"Sayang, dia, bekerja di sini?"

Adam hanya diam tanpa menjawab, lagi-lagi Kinanti tersenyum lepas pada Dokter Zidan.

Keduanya sali
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo