Bab 95

Adam terlalu stress memikirkan Kinanti, suara lembut panggilan Ayah padanya membuat perasaan menjadi kacau seketika.

Tekat untuk mengutarakan talak tiba-tiba hilang begitu saja, bahkan lenyap tanpa tahu cara mengutarakan nya.

Adam hanya duduk di ruang tamu, memijat kepalanya dengan kedua tangannya. Sesaat kemudian Kinanti menuruni anak tangga dan melihat Adam duduk di sofa.

"Mas di sini? Aku pikir udah pulang," Kinanti tahu posisinya hanya sebuah selingan bahkan kini yang di pikirkan oleh nya kapan Adam mengutarakan talak.

Bahkan Kinanti sudah bertekad untuk bertanya langsung pada Adam jika, memang dalam waktu beberapa hari ini Adam belum juga mengutarakan nya.

Kinanti pun ingin lepas dari pernikahan ini, ingin mencari kebahagiaan nya sendiri. Menata hidup kembali setelah sekian lama menderita.

"Buatkan Mas kopi."

Kinanti mengangguk dan segera membuatkan secangkir kopi untuk Adam, setelah itu kembali menuju ruang tamu di mana Adam masih berada di sana.

Tangan Kinanti meletakan secangk
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo