Bab 407.  Ternyata Masih Perhatian
Ini pertemuan yang mengaitkan hubungan pertemanan yang sempat terjeda. Bukan untuk berniat membangun kisah romansa yang pernah aku rasa, karena itu belum tentu benar adanya.

Bukankah terlalu tinggi meletakkan harapan hanya membuang waktu saja? Bahkan memperlebar kemungkinan kecewa dengan kenyataan yang belum tentu berpihak padanya.

“Kak Wisnu harum.”

Amelia tetap mengikutiku sampai garasi, walaupun sudah bersedia untuk di rumah membantu Mama. Tentu saja dengan iming-iming masak bareng. Katanya mereka akan membuat lasagna.

Tanganku yang akan membuka pintu mobil terhenti, saat mendapati Amelia menatapku dari kepala sampai ujung kaki. Tangannya bersendekap dengan kepala dimiringkan. Matanya memicing dengan bibir menyunggingkan senyum.

“Ada apa, Mel.”

“Kak Wisnu dandan, ya?”

“Dandan apaan, sih. Enggak, ah! Memang kamu. Kalau keluar harus ini dan itu.”

“Sama kayak Kak Wisnu sekarang,” ucapnya kemudian dia mendekat. “Tuh, mukaknya jadi bening, rambut juga pake pomade. Hmm, bibirnya K
Astika Buana

Terima kasih sudah mengikuti cerita ini. Maaf, dua hari kemarin libur. Agak tidak enak badan. . Sehat dan bahagia selalu, ya.

| 1
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo