Bab 409. Penjelasan 

“Anak Papi ternyata sudah besar!”

Setelah membuka pintu, yang aku dapati tidak hanya Mama, akan tetapi ada Papi Suma yang menatapku dengan senyuman. Dengan pasrah aku digiring ke ruang tengah.

Mata ini menangkap Amelia yang asyik makan ayam goreng. Dengan menampilkan senyuman, dia menaruh makanannya ke nampan dan berpindah ke teras belakang. Aku mengernyit, melihat gelagat Amelia yang mencurigakan ini.

“E, maksud Papi apa? Kok tiba-tiba bilang seperti itu? Wisnu kan memang sudah besar,” jawabku masih menerka-nerka. Otakku mulai bergulir, jangan-jangan Amelia mengatakan yang tidak-tidak. Apalagi wajah Papi Suma dan Mama yang senyum-senyum.

“Sudah besar usianya saja. Akan tetapi dalam hidup itu kan ada step-stepnya, nah hari ini sepertinya Wisnu sudah melangkah ke step berikutnya.”

“Papi apaan, sih. Wisnu kan__”

“Tidak usah rahasia-rahasiaan sama Papi,” sahutnya sambil menerima teh hangat yang disodorkan Mama. “Ya, Ran?”

“Mama dan Papi ikut bahagia kalau Kak Wisnu sudah menentukan pil
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo