Bab 413. Tidak Rela
Pantas saja Papi Suma mengatakan kalau perempuan itu makhluk yang complicated. Tidak ada rumus pasti dan menghadapinya selalu membuat kepala pusing.

“Ini kecuali Mama, ya? Walaupun iya, hanya sesekali kumat,” ucap Papi Suma

Begitu juga saat kuliah dulu, teman seasrama kalau sudah mempunyai cewek bukannya terlihat senang, justru sering kening berkerut. Ibaratnya, cicilan tagihan traktiran setelah nembak cewek belum lunas, kebahagiaan sudah tergantikan.

Baru aku mulai menyadari sekarang. Masih dalam tahap menjajakan dengan Rima saja, sudah dihadapkan kerumitan. Tidak hanya main tebak-tebakan dengan gadis itu, tetapi juga menghadapi Mama yang berprilaku semakin aneh.

Memang aku mengatakan kepada Rima kalau kami bisa saling bertukar kabar, akan tetapi hampir tiga kali sehari dia menghubungiku. Entah telpon atau berkirim pesan. Hanya sekadar sudah makan belum? Atau, mengabarkan keadaan di kampus. Ini belum dari Mama yang berkirim pesan senada. Praktis, ponselku berisi dua nama itu.

[Ma
Astika Buana

Jadi kangen dengan Bapak dan Ibuk yang sudah tenang di sana. . Dulu mereka sering sekali kirim makanan dengan alasan untuk cucu, padahal itu kesukaanku. . Ada yang pernah mengalami ini? Ortu tidak tega/kawatir padahal kita sudah dewasa.

| 1
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo