Bab 421. Kesal di Pagi Hari

“Ran! Lihat ini?” Mas Suma muncul di hadapanku. Wajahnya menunjukkan senyuman lebar, dengan kedua tangan menunjukkan tas kresek bawaannya. Pasti itu bubur ayam, buat sogokan karena membuatku kesal.

“Papi!” seru Denish yang sedang bermain lego denganku. Dia meletakkan hasil rakitannya, kemudian berlari dengan merentangkan kedua tangan kecilnya.

Aku mengambil bawaannya, dan membiarkan Denish melompat ke gendongan Mas Suma. Seperti tidak mau kalah, Anind pun mendekat mengikuti kakaknya.

“Anak-anak Papi pasti kangen, ya,” serunya, kemudian menggendong keduanya. Mengikuti aku yang ke dapur membawa bawaannya tadi.

Empat porsi bubur ayam spesial.

“Kok empat?”

“Iya. Aku mau makan lagi. Yang dua, untuk Denish dan Anind,” jawab Mas Suma. Dan, Mbak Tias dan Mbak Dwi, dengan sigap ikut menyiapkan makanan untuk kedua balitaku ini.

“Denish, Anind. Ikut Mbaknya, ya. Setelah itu siap-siap sekolah. Siapa yang mau sekolah?”

“Atu!” seru Denish dan Anind.

Mas Suma tertawa, kemudian mengajukan pertanyaan
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo