Bab 229. Seharusnya Semua Ini Milikku

POV Dewi

Memasuki di pelataran parkir rumah Kusuma, aku sudah disambut dua satpam dan dipersilakan dengan hormat. Selintas aku teringat masa lalu. Penghormatan ini dulu pernah menjadi milikku.

Dulu aku pun diperlakukan bak ratu di rumah itu. Semua pelayan tunduk dengan apa perintahku. Bagaimana tidak, yang ada di rumah besar hanya ada aku. Sedangkan Kusuma hanya malam dan pagipun sudah menghilang.

Menapak ke halaman pertama, aku disambut taman yang asri. Pepohonan hijau dan bunga perdu ditata apik yang memanjakan. Angin semilir yang sejuk mengusir penat seketika.

“Nyonya Dewi, masuk di pintu sebelah kanan,” ucap Pak Satpam yang berkumis.

“Yang ini. Rumahnya orang lain?” Aku menunjuk gedung yang bernuansa entik. Ornamen batu dan kayu mendominasi di sela jendela kaca yang lebar.

“Gedung ini kantornya Bu Rani. Beliau kalau di rumah kerja di sini.”

“Oh gitu.” Aku bergegas menuju pintu besar yang dimaksud. Pintu yang dibingkai kayu utuh yang menunjukkan keangkuhan.

Dalam hati terpatik ras
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo