Bab 475

Kali ini Nada tidak marah saat Tama mengetuk kepalanya, melainkan tersenyum dan merasa malu.

"Nada salah ya, Om?"

Tama hanya bisa diam saat Nada bertanya demikian, jika pun salah mungkin di mata seorang Tama Nada adalah wanita yang paling benar.

Bahkan tidak boleh ada yang menyalahkan wanitanya tersebut diluar sana.

Jika pun ada yang menyalahkan wanitanya itu tidak lain hanya dirinya sendiri saja yang berhak, namun tidak.

Nada terlalu bersinar di matanya, melekat di hatinya dan begitu hangat didekapnya.

"Enggak sayang," Tama pun tersenyum, tetapi sesaat kemudian merasa ada yang aneh, "ini aroma apa?"

"Hihihi, Om! Nada, malu!"

"Hehe, dasar konyol!" Tama juga hanya tertawa melihat kekonyolan Nada.

"Wangi nasi goreng ini Om, enak kok," kata Nada di selingi tawa yang menggelegar.

"Dasar bocah tengil!" Tama pun lagi-lagi mengetuk kepala Nada, kelakuan wanita itu selalu saja aneh tanpa ada yang bisa menandinginya.

Tapi bukankah mencintai itu adalah saat kita mampu menerima segala kekurangan
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo