Bab 470

Dua hari pun berlalu, seakan semuanya begitu lambat berjalan.

Nada merasa ada yang berbeda, semenjak dua hari tak bertemu dengan Tama rasanya ada yang kurang.

Tak ada lagi orang yang membuatnya kesal, hingga ingin sekali untuk bertemu kembali.

Entah apa yang terjadi pada bocah itu, hingga hari-harinya juga seakan tak lagi berwarna semenjak itu.

Nada pun menatap layar ponselnya, apa yang diharapkan oleh Nada?

Tama menghubungi dirinya, tapi tidak.

Dan membuatnya semakin lesu, hingga akhirnya pucuk di cinta ulan pun tiba.

Ponsel Nada pun bergetar dan tertulis nama Tama di sana.

Nada pun menggosok kedua matanya, memastikan tidak salah dalam membaca.

Setelah itu barulah menjawab panggilan tersebut.

"Halo Om," jawab Nada dengan senyum yang berbinar, tetapi sungguh dirinya sangat merindukan Tama.

Duda lapuk yang biasanya membuatnya terus saja kesal.

Tama hanya diam saja, mendengar suara Nada sungguh membuatnya lebih baik.

Namun bagaimana dengan Nada? Kesal.

Tentu, sebab Tama hanya diam saja
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo