Bab 420

Tangisan Nada membuat Tama merasa iba, seketika itu bangkit dari atas tubuh wanita tersebut.

Begitu pun dengan Nada yang segera menuruni ranjang, kedua tangannya meremas kemejanya. Sedangkan wajahnya begitu sembab.

Tatapan mata Tama yang tajam seakan menatapnya penuh intimidasi.

"Kamu yakin masih perawan?" Tanya Tama dengan suara beratnya.

Sulit sekali ingin merasakan tubuh wanita itu saja, karena banyaknya drama.

Saat ini Tama hanya ingin dihargai, sebab malam tadi dirinya merasa direndahkan oleh seorang wanita di hadapan orang banyak.

Bahkan Tama berencana untuk membawa Nada ke tempat hiburan malam itu, kemudian melayani banyak pria hidung belang di sana.

Benar-benar untuk membuktikan bahwa seorang wanita memang tidak pantas untuk dihargai.

"Om, Nada benar-benar minta maaf."

Tama pun terdiam sambil menimbang sesuatu, meyakinkan dirinya bahwa apa yang dikatakan oleh wanita itu benar adanya atau hanya sekedar mengelabuinya saja.

Sebab wanita adalah racun dunia, sangat suka menipu deng
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo