Bab 400

Fikri pun tersenyum menggoda Mentari, akhirnya setelah bertahun menyimpan perasaan kini bisa memiliki dengan sepenuhnya.

Bibir Fikri terus saja tersenyum bahagia, melihat Mentari yang kini berada di kamarnya.

Mentari berulang kali menatap dirinya dari pantulan cermin.

Dengan piama berwarna pink.

Namun anehnya itu sudah cukup lama berlangsung, Fikri sudah menunggu sejak tadi namun sampai saat ini pun sepertinya belum ada tanda-tanda istrinya itu untuk naik ke atas ranjang.

Sampai di sini kesabaran Fikri semakin di uji, bingung dan bertanya-tanya tentunya.

Mengapa Mentari hanya bercermin saja, padahal sudah jelas tanpa bercermin pun istrinya itu memang begitu cantik tiada yang dapat menandinginya.

Fikri pun mencoba untuk menghampiri Mentari, tetapi sesaat kemudian Mentari merasa perutnya sakit.

"Aduh," Mentari pun meringis menahan sakit pada perutnya.

"Kenapa?" Wajah Fikri tampak panik saat melihat Mentari menahan sakit.

"Aku mules," secepat mungkin Mentari masuk ke dalam kamar mandi, d
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo