Bab 408

Diva pun membuatkan secangkir kopi untuk Kenan.

Tak sulit untuk melakukan semua itu. Sebab, dirinya sudah terbiasa menyeduhnya kopi untuk Abi Bayu.

"Selesai," Diva tersenyum bangga menatap secangkir kopi buatannya.

Sesaat kemudian kembali ke ruangan Kenan, masih saja pria itu duduk di tempatnya tanpa berpindah sama sekali.

Perlahan Diva meletakan pada meja kemudian duduk di sofa.

"Bagaimana?" Diva penasaran dengan komentar yang akan diberikan oleh Kenan tentang kopi buatannya, sebab itu adalah untuk yang pertama kalinya.

Ini sungguh luar biasa.

Kenan hanya menunjukkan wajah datarnya, sedangkan Diva benar-benar menunggu dengan penasaran.

"Kurang manis," kata Kenan.

Akhirnya setelah menunggu lama Diva mendengar komentar Kenan, merasa sedikit kecewa sebab, berharap akan mendapatkan pujian.

"Masa sih?"

"Cobain."

Kenan memberikan cangkir di tangannya pada Diva, dengan rasa ragu menyeruput kopi tersebut.

Hingga akhirnya tatapan bingung pun dilayangkan pada Kenan.

"Perasaan pas deh, nggak te
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo