Bab 409

"Kenan!"

"Apa?"

"Aku bisa melaporkan mu, pada polisi!"

"Benarkah?"

Kenan terkekeh geli mendengar apa yang di katakan oleh istrinya tersebut.

Bagaimana bisa istrinya itu melupakan status mereka saat ini.

Lagi pula bukankah itu adalah hal yang wajib terjadi jika sudah menikah?

"Kenan, geli!" Diva menyingkirkan tangan Kenan yang semakin menjadi-jadi.

"Tapi, geli-geli nikmat itulah yang di cari," ujar Kenan dengan santainya.

"Maksudnya?"

"Ya begitulah," Kenan terus tersenyum melihat kekonyolan Diva, "kamu mau tidak aku bantu soal yang tadi?"

"Iya, mau!" Jawab Diva cepat.

Siapa yang tidak mau menyelesaikan pendidikannya, Diva pun sudah bosan terus-menerus harus memikirkan tugas-tugas menumpuk.

"Ya sudah, kalau begitu. Mas, butuh suntikan semangat dari kamu," goda Kenan sambil menindih Diva.

"Kenan! Kamu mau apa?" Peluh pun mulai bercucuran, udara terasa begitu sulit untuk di dapatkannya.

Tak pernah sedekat ini membuatnya benar-benar tidak nyaman, tanpa jarak sama sekali.

"Kenan?" Diva sema
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo