Bab 406

"Ya, aku menunggumu untuk menjelaskan!"

Kenan pun terus menatap Diva, sebab dari tadi tak juga berbicara apa-apa.

Sejenak Diva menimbang, sambil menatap wajah Kenan yang terus menatapnya penuh intimidasi.

Tapi kenapa harus malu juga, bukankah Diva tidak mencuri atau melakukan pekerjaan keimanan lainnya.

"Aku malu sekali saat Abi menghubungi ku dan memberitahu kamu bekerja di kantin," Kata Kenan lagi.

Agar Diva tahu jika yang memberitahukan kepadanya adalah Bayu sendiri, sebagai seorang suami yang bertanggung jawab tentunya Kenan tak ingin dipandang sebelah mata.

Apa lagi di tegur langsung oleh mertuanya sendiri, itu sungguh sangat memalukan.

"Abi?" Diva mendesus setelah menatap wajah Kenan, awalnya sempat berpikir jika dirinya tak lagi memiliki mata-mata setelah menikah.

Tetapi sama saja, kebebasan hakiki tak pernah didapatkannya.

Rasanya lelah jika harus hidup dalam pantauan selama 24 jam.

"Iya!"

"Aku nggak punya uang, kamu tau? Sejak Abi tahu aku dan Nada mabuk, semua pasilitas yang
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo