Bab 210

"Dia lucu sekali."

Renata tersenyum dan membenarkan apa yang dikatakan oleh Kinanti, anaknya itu memang sangat lucu dan menggemaskan sekali.

"Di sekolah dia juga paling cerewet."

"Baiklah, Om yang akan mengobati kaki kamu."

"Nama aku Tari Om."

"Tari, Om obati ya," Adam pun segera mengobati kaki Mentari, awalnya Adam cukup hanya membersihkan dan memberikan obat.

Akan tetapi, Mentari tak mau.

"Di perban Om, ini bahaya. Tari bisa pingsan lagi Om."

Seakan drama yang tengah dimainkan, bocah itu bersikap seakan lukanya sangatlah parah sekali.

"Baiklah, Om perban dulu. Ini memang sangat bahaya," Adam pun tersenyum dan memasangkan perban sesuai keinginan Mentari, "selesai."

"Terima kasih Om," Mentari turun dari atas brankar dengan bantuan Adam.

"Iya, sama-sama cantik," Adam pun mengusap kepala Mentari.

"Tidak, bukan cantik. Tapi, Tari," merasa namanya bukan cantik Mentari kesal bukan main.

Mengapa orang-orang terus memangilnya cantik?

Padahal nama yang diberikan oleh Renata lebih indah.

Menta
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo