Bab 215

Keadaan Mentari sudah lebih baik dari kemarin, bahkan hari ini sudah bisa duduk walaupun masih harus di bantu.

Paling tidak Renata sudah bisa bernapas lega saat ini.

"Ma, Om itu kok liatin Tari terus 'sih?" Tanya Mentari sambil melihat pintu di mana Zidan berdiri di sana menatapnya.

Renata pun melihat Zidan di sana, dari kemarin hari Zidan hanya menatap dari kejauhan saja.

Entah apa yang sebenarnya ada dipikiran Zidan saat ini, sungguh Renata tidak mengerti.

"Tari makan dulu, biar cepat sembuh," Renata berusaha untuk mengalihkan perhatian Mentari, sekalipun bocah itu masih saja bertanya-tanya saat Zidan terus menatap dirinya.

"Om," seru Mentari saat Zidan bersiap ingin pergi.

Om?

Ya! Itu tidak salah sama sekali.

Zidan tersenyum getir meratapi kesedihan yang sungguh luar biasa.

Zidan pun memutuskan untuk menemui Mentari, masuk ke dalam ruangan untuk bisa bercerita dengan anaknya itu.

Miris!

Anak?

Zidan malu pada Mentari.

Zidan takut Mentari akan membencinya saat tahu bahwa dirinya adal
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo