Bab 146
Siang ini cukup panas, teriknya matahari membuatnya banyak mengeluarkan keringat.

Tenggorokan pun terasa haus, dan obatnya adalah minuman yang segar.

Bayu memilih singgah di kontrakan Kinanti, berharap ada minuman dingin yang bisa menghilangkan rasa hausnya.

Perut pun tak kalah sengit, lapar begitu terasa semenjak pagi tadi dirinya tidak makan satu butir nasi pun.

Sampai di depan rumah Bayu memanggil Kinanti, tapi tak ada sahutan suara dari dalam rumah.

"Ya ampun, aku lupa dia, pasti sekarang tinggal di rumah suaminya," Bayu baru tersadar jika sahabatnya tersebut sudah menikah.

Bayu merasa cuaca semakin terik, rasa dahaganya kian semakin terasa. Namun, netra nya menatap celah pintu.

"Kenapa pintunya nggak di kunci? Apa Kinanti lupa," Bayu berjalan kearah pintu dan benar saja tak di kunci sedikit di dorong sudah terbuka lebar.

Merasa tak ada orang di dalam sana Bayu pun memutuskan untuk masuk, mencari mineral dan meneguknya segera.

Akhirnya tenggorokan kering kini terasa basah dan lebi
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo