Bab 169. Ibumu Dulu
Aku dulu termasuk anak tomboy. Temanku kebanyakan laki-laki, termasuk si Sapto ini.Ketika SMP dulu, dia termasuk idola di sekolah. Dia pintar, tidak nakal, penampilannya bersih, dan tinggi. Yang membuatnya semakin populer, dia itu ketua OSIS.Sebenarnya, dia saingan terberatku dalam memperebutkan juara satu dan dua. Namun, karena dia nyambung kalau diajak bicara, jadinya kami berteman. Apalagi, kami sering dipasangkan untuk mengikuti lomba akademik mewakili sekolah.Namun semenjak dia menyelipkan surat cinta, aku berusaha menjaga jarak. Aneh aja kalau pacaran sama laki-laki bercelana pendek. Tidak ada minat. Sekarang, penasaran sih, bagaimana sosok teman SMP ku ini.“Ma, sudah sampai. Kita langsung masuk halaman kantor desa?” seru Wisnu menyadarkan aku dari lamunan masa remaja.“Paklik, gimana? Parkir di dalam? Kalau bisa di tempat yang agak tersembunyi.” Aku melempar pertanyaan kepada Paklik Totok yang duduk di depan.Sebenarnya aku merasa kurang nyaman diantar Wisnu menggunakan mob
Leer más