Bab 60. Membuat Kenangan di Jogja

"Tapi, sekarang kan, ada kamu. Nanti setelah acara kita jalan-jalan, ya?" katanya sambil menggenggam tanganku, seakan mengerti apa yang aku pikirkan.

"Mas Suma, kalau di Jogja. Enak jalan-jalannya naik motor. Lebih romantis," kataku dengan sudah ada Malioboro, istana, tengkleng, gudeg, yang menari-nari di otakku.

"Sudah sampai. Ayok kita turun!" kata Mas Suma. Dia belum sempat menjawab permintaanku tadi.

Masuk areal pabrik, kami sudah disambut ratusan karyawan dengan antusias. Hari ini, mereka diliburkan dan merayakan kedatangan kami.

Acara langsung dimulai.

Sambutan-sambutan dan memperkenalkanku sebagai istri Tuan Kusuma.

Melihat mereka, tersirat harapan besar di wajah-wajahnya. Dibelakangnya ada keluarga yang harus mereka hidupi, makan, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan. Semua bergantung pada kelangsungan pabrik ini.

Dan, muaranya di pundak Tuan Kusuma.

"Aku tidak sanggup melihat mereka, kalau tidak bisa menghidupi keluarganya. Waktu itu, sudah ada yang menawarkan membe
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo