Bab 56. Menyesal dengan Pernikahan ini

"Mama ...!"

Suara Amelia memecah kesunyian rumah ini. Suara yang aku rindukan. Rumah langsung berasa hidup.

Aku yang di lantai atas, segera keluar kamar. Suara langkah kaki berlari menaiki tangga seakan tidak sabar. Aku sangat merindukannya, rindu senyumnya, ketawanya, rengekannya, bahkan teriakkannya.

Amelia, kamu sekarang adalah putriku.

"Ameeel ... !" teriakku juga.

Kami berlari saling menghampiri, seperti adegan di film India saja. Kami saling perpelukan dan aku hujani ciuman di pipinya yang gembul ini.

"Mama ...," bisiknya lirih.

Kepalanya dipendamkan di dadaku.

"Akhirnya, Amel bisa panggil mama," tambahnya lirih.

Kata-katanya membuat sesak dadaku menahan haru, lidahku kelu dan mataku mulai mengembun. Anak ini, sangat menginginkan kasih dari seorang ibu. Aku berjanji, akan sangat menyayanginya seperti anakku sendiri.

"Amel kangen!" katanya serak, ada isakan tertahan di sana. Wajahnya semakin disembunyikan di pelukanku.

"Sayang, Mama sudah di sini kenapa menangis? Sudah besar
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo