Bab 454. Mati Setelah Sempat Berkembang

"Saya akan membuktikan kalau menjadi laki-laki pilihan tertepat untuk Rima. Dan, memastikan kalau izin Bapak akan membahagiakan putri Bapak," ucapku dengan membalas tatapannya.

"Dengan membawa Rima sampai larut malam? Kamu pikir anak saya perempuan yang bisa dibawa-bawa begitu?"

"Maaf, Pak. Saya keliru."

Dia tersenyum kembali, tanpa melepas tatapannya dariku. Aku merasa di persidangan. Bukan. Lebih tepatnya seperti di meja algojo yang sedang menghunus golok. Masih memikirkan, bagian mana yang akan dia cabik-cabik.

"Saya tidak mengizinkan Rima bersamamu. Dia akan memberikan pendamping yang berkualitas. Bukan anak baru lulus kuliah seperti kamu," ucapnya sambil beranjak berdiri.

Aku tidak terima. Gegas, aku berdiri menghampirinya. Meraih tangan mencoba untuk meluluhkan hatinya.

"Pak. Tolong dengarkan saya. Saya dan Rima sudah sepakat untuk berhubungan dekat. Dan dia terlihat berhahagia bersama saya," ucapku dengan memberikan tatapan memohon. Tanganku yang dilengannya dia tepis kasar.

"
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo