Bab 453. Calon Mertua

"Wisnu sudah pulang, Pak Maman?" tanyaku setelah melambaikan tangan ke arahnya. Suami Bik Inah itu tergopoh menghampiriku.

"I-Iya, Tuan Kusuma. Saya juga kaget, kok mobilnya sudah ada di garasi. Kata Pak Satpam, Mas Wisnu sampai sekitar jam dua malam tadi," jelas Pak Maman menjelaskan, kemudian dia permisi ke belakang.

Keningku berkerut, kenapa dia sudah pulang, Bukankah rencananya baru kembali ke sini siang ini?

'Mungkin dia sudah tidak sabar berbagi kabar baik," gumamku dalam hati, kemudian melanjutkan melakukan senam pagi. Meregangkan tubuh supaya badan menjadi awet.

Usiaku sudah berkepala lima, sedangkan Denish dan Anind masih balita. Ada kekawatiran, aku tidak mampu mendampingi mereka sampai dewasa. Saat mereka di usia dua puluh lima, aku sudah kepala tujuh. Sudah seperti kakek-kakek.

"Loh, Wisnu sudah datang?" tanya Maharani yang keluar dari rumah.

Dia yang membawa gunting potong bunga menatap heran ke arah mobil sport Wisnu. Kebiasaan istriku dari dulu, rumah selalu dihiasi
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo