Bab 445. Membuktikan Nasehat Papi

Jalan terlihat lebar, seakan aku diberi keleluasaan untuk melesat menggapai harapan. Memang benar, saat hati riang apapun yang dikerjakan terasa mudah.

Tidak hanya itu, kendaraan yang aku kendarai meringankan langkah ini. Seperti mengunakan sepatu baru yang aku sukai, langkah menjadi ringan dan nyaman.

Seperti terbang.

"Hati-hati di jalan. Lihat selalu kecepatannya berapa. Mobil ini, tidak terasa saat kamu menginjak pedal gas melebihi biasanya." Pesan Papi Kusuma.

"Siap, Pi. Makanya Wisnu lewat jalan tol terus, supaya tidak mengganggu pengendara lain."

"Justru melewati jalan tol, Papi mengingatkanmu. Jalan itu memang dibangun bebas hambatan, lurus, dan membuat pengemudi terlena menginjak pesal gas. Beneran, ya. Kamu harus hati-hati. Pokoknya, lihat terus angka kecepatan," tandas Papi tadi malam.

Raut wajahnya yang menunjukkan kekawatiran, membuatku senang. Cerewetnya dia menunjukan kasih sayang.

Aku suka.

"Siap, Pi. Wisnu pasti hati-hati," sahutku sambil mengangguk.

Kekawatira
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo