Bab 354. Isi Kepala
Isi kepala laki-laki tidak sama dengan perempuan. Itu yang pernah aku baca. Dia selalu melakukan sesuatu atau berucap berdasarkan pikiran, bukan perasaan. Seperti Mas Suma tadi malam.

Ingin rasanya aku menumpahkan kekesalan dengan menggigitnya kuat-kuat, atau mencubit dengan cubitan kecil yang sakit, atau menyihir dia jadi permen karet dan mengunyahnya lama-lama..

Bagaimana tidak mendidih kepala ini? Setelah berpacu dalam indahnya cinta, bukannya disayang atau dihujani kata cinta, justru dibisiki pekerjaan.

Itupun langsung ditinggal mendengkur dan dikasih punggung.

Kesal, kan?

Memang, biasanya tidak seperti itu. Tapi…aku tidak ingin diabaikan. Apalagi ini gara-gara pekerjaan yang menyangkut nama Catherine. Wanita yang jelas-jelas ingin merebut suamiku.

*

“Selamat pagi, Ran.” Aku yang sedang menyiapkan makan pagi, hanya menoleh sebentar. Memiringkan pipi untuk menerima kecupannya.

“Yang akan aku bawa sudah disiapkan?” bisik Mas Suma setelah mengalungkan tangan di pinggangku. Bib
Astika Buana

Terima kasih sudah mengikuti kisah keluarga Maharani dan Kusuma. Semoga menjadi teman bacaan di keseharian. . Jangan lupa bahagia, ya.

| 1
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo