Bab 356.  Isi Kepala

Benar kata temanku dulu. Tidak semua yang ada di pikiran, bisa diungkapkan dengan kata-kata. Seringkali menuangkan isi kepala melalui tulisan pesan atau surat. Ini terasa lebih indah dan mengena.

Itu seharusnya.

Di awal kalimat ‘Dear Maharani matahariku….’ Aku sudah membayangkan kalimat berikutnya penuh dengan kata-kata puitis dan rayuan yang mendayu-dayu. Namun, yang aku dapati justru tulisan yang benar-benar menunjukkan siapa suamiku-realistis, jauh dari kata romantis, dan terkesan kaku.

Justru kalau dia jago gombal, otakku akan berpikir dia menggombali siapa saja di luar sana. Aman, walaupun tetap waspada. Karena zaman sekarang, banyak perempuan yang penasaran dengan laki-laki seperti Mas Suma ini. Bos yang terkenal kaku.

“Ma, jadi diantar ke galeri?” Kepala Wisnu melongok setelah mengetuk pintu.

“Masuk, Kak!”

Aku menurunkan kaki dari ranjang. Kemudian beranjak untuk bersiap. Tadi setelah mendapat izin dari Mas Suma, aku meminta anakku untuk ikut ke galleri. Apalagi Sapto juga data
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo