Bab 355.  Rayuan Gombal
“Mama kenapa?” Suara Wisnu mengagetkan aku. Segera, kertas yang membuat jantung berdegub kencang ini aku lipat dan kumasukkan ke saku.

Aku menoleh, dan mendapati anak lelakiku menekuk tubuhnya dengan bertumpu ke kedua lutut. Napasnya terengah-engah dengan keringat bercucuran.

“Biasanya pagi-pagi kuliah atau ada kegiatan kampus. Nah sekarang di rumah, mata mengajak tidur terus,” keluhnya tadi pagi sebelum bersiap.

Dia pagi-pagi sudah olah raga keliling komplek. Katanya, ini untuk tetap menjaga rutinitas tubuh. Jangan sampai, di rumah justru memupuk kemalasan. Dengan alasan tidak ada kegiatan pagi, dan membiarkan diri bergelung dalam selimut.

“Ma! Tidak ada apa-apa, kan?” tanya Wisnu lagi setelah menormalkan napas. Matanya menatapku menyelidik, seakan menerka-nerka ekspresiku.

“Tidak apa-apa, Kak. Memang Mama kenapa?”

“Tadi Wisnu lihat Mama mengusap mata. Seperti menangis. Ada masalah.”

Aku menunjukkan senyuman, bahkan tertawa kecil untuk menghilangkan rasa curiga.

“Tadi Mama ng
Astika Buana

Terima kasih sudah mengikuti cerita ini. Ikuti juga cerita lainnya dengan penulis yang sama. Astika Buana. . . Love you all

| Me gusta
Capítulos gratis disponibles en la App >

Capítulos relacionados

Último capítulo